Sistem Pakar (Expert System)


Expert System (Sistem Pakar) adalah suatu system yang mengadopsi pengetahuan manusia kedalam computer, agar dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan oleh manusia ahli (seorang pakar).
Sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktivitas pemecahan masalah. Beberapa aktivitas pemecahan yang dimaksud antara lain: pembuatan keputusan (decicion making), pemaduan pengetahuan (knowledge fusing), pembuatan desain (designing), perencanan (planning), prakiraan (forecasting), pengaturan (regulating), pengendalian (controlling), diagnosis (diagnosing), perumusan (prescribing), penjelasan (explaining), pemberian nasihat (advising) dan pelatihan (tutoring). Selain itu system pakar juga dapat berfungsi sebagai asisten yang pandai dari seorang pakar (Martin dan Oxman, 1988)

Stuktur Sistem Pakar

Komponen utama pada system pakar yaitu: knowledge base, inference enginee, database, user interface.
1. Knowledge Base (Basis Pengetahuan)
Basis pengetahuan merupakan inti dari system pakar, yaitu berupa representasi pengetahuan dari pakar yang bersusun dari fakta dan aturan. Bentuk representasi dapat berupa logika, script, list, tree, dll.
2. Inference Enginee (Mesin Inferensi)
Berperan sebagai otak dari system pakar. Karena mesin inferensi berfungsi melakukan proses penalaran berdasarkan basis pengetahuan yang tersedia di dalam system.
3. Agenda
Daftar prioritas prosedur yang dibuat oleh motor inferensi dan direkam dalam working memory.
4. Working Memory (Memori kerja/fakta)
Berisi fakta-fakta yang diperlukan, dimana fakta-fakta tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi dari aturan-aturan dalam system pakar. Memory ini menyimpan  semua fakta, baik fakta yang diperoleh saat system mulai beroperasi, maupun pada saat proses penarikan kesimpulan sedang dilaksanakan.
5. Explanation Facility (Fasilitas Penjelas)
Digunakan untuk melacak respond dan memberikan penjelasan tentang kelakuan system pakar secara interaktif.
6. Knowledge Acquisiton Facility (Fasilitas Akuisisi Pengetahuan)
Berisi pengetahuan-pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami, memformulasikan dan menyelesaikan masalah.
7. User Interface (Antarmuka Pemakai)
Antarmuka digunakan sebagai perantara komunikasi antara pemakai dengan system pakar.
Struktur Sistem Pakar:



System pakar memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
1. Memungkinkan pengguna dapat mengerjakan pekerjaan seperti para pakar
2. Dapat melakukan pekerjaan secara berulang dan secara otomatis
3. Mampu menyimpan dan melestarikan keahlian para pakar
4. Dapat digandakan atau diperbanyak sesuai kebutuhan
5. Lebih efektif dan efisien dalam memecahkan masalah daripada kemampuan manusia biasa dengan data yang diperoleh sama.
6. Mampu mengurangi kesalahan yang mungkin dilakukan manusia karena system pakar menyediakan nasihat yang konsisten.
7. Meningkatkan kapabilitas system komputerisasi, serta integrasi system pakar dengan computer lain menjadi lebih efektif, dan bisa mencakup banyak aplikasi.

Sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain:
1. Biaya yang diperlukan untuk membangun dan merawat system pakar bisa sangat mahal.
2. Sulit dikembangkan, karena sedikitnya ketersediaan pakar dalam bidang tertentu.
3. System pakar tidak 100% benar, karena orang yang terlibat dalam pembuatan system pakar juga tidak selalu benar, oleh karena itu perlu dilakukan pengujian secara teliti sebelum digunakan.

Referensi:
·         Kursidi. 2008. Sistem Pakar – Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Andi.
·         http://blog-byrina.blogspot.com/2012/10/sistem-pakar.html diakses tanggal 6 Maret 2013.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar